Jayapura, Akselnews.com – Posko kontingan Sumsel di Jayapura dan Merauke, Selasa (12/10/2021) terus bersorak ria, karena hingga pukul 16.30 WIT atau pukul 14.30, atlet-atlet wong kito sukses menambah tiga medali emas di ajang PON Papua.
Ketiga medali itu dari cabor menembak atas nama Pahriz, lalu dari pencak silat atas nama Pransiska, dan terakhir dari arena cabor atletik atas nama Srimaya.
Dari venue menembak Kampung Harapan, Sentani, Pahriz sukses menjadi yang terbaik di ajang nomor individual 10 meter Running Target Mixed Men, mengungguli atlet tuan rumah Papua, Muhammad, dan atlet Kalsel atas nama M Khusaeri.
Pria berusia 24 tahun itu memperoleh total nilai 337-5x, sementara atlet Papua memperoleh nilai 330-5x, dan Kalsel dengan nilai 320-3x. Atlet Sumsel itu dengan tenang mengakhiri perlombaan dengan nilai tertinggi, di tengah tepuk tangan dan dukungan suporter terhadap atlet tuan rumah Papua.
“Pahriz berhasil mengatasi tekanan tuan rumah, dengan mendapat nilai terbaik. Nomor ini memang menjadi andalan kita,” kata Saptono, pelatih menembak Sumsel. Sebelumnya, atlet tembak Sumsel lainnya atan nama Herce Meiske juga meraih medali perunggu di nomor 10 meter running target women.
Sementara emas kedua di hari Selasa, diraih atlet silat, Pransiska, yang menumbangkan atlet Kaltim. Bertanding di venue menembak Toware, Sentani, Siska tampak percaya diri menghadapi pesilat asal Pulau Kalimantan itu, sampai akhirnya tim juri menyatakan dia sebagai pemenang dengan nilai cukup telak atas lawannya itu.
Hendri Zainuddin, Ketua Umum KONI Sumsel, yang ikut menyaksikan pertandingan final silat tampak terus memberikan semangat kepada atlet Sumsel. Bahkan, saat pertandingan, Presdir Sriwijaya FC itu beberapa kali berdiri dan berteriak.
“Ayo Siska kami bisa, kito pacak juaro,” teriaknya sambil bertepuk tangan.
Begitu pertandingan selesai, Hendri pun mendatangi dan memberi ucapan selamat kepada pelatih silat Sumsel, Abbas Akbar dan atlet Pransiska.
“Alhamdulillah Pak, kerja keras kita tak sia-sia. Terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya selama ini,” ujar Abbas, yang juga mantan juara dunia pencak silat itu.
Sedangkan pada sore hari, kontingen Sumsel kembali mendapat khabar gembira, karena atlet atletiknya Srimaya kembali menyumbangkan medali emas. Bermain di lintasan tiga, dia menjadi yang tercepat di nomor 400 meter putri, bahkan Srimaya berhasl memecahkan rekor PON atas nama Emma dengan waktu 53,22 detik. Rekor sebelumnya yang sudah bertahan selama 37 tahun selama 54,29 detik.
“Ini memang nomor lari miliknya Srimaya, dan alhamdulillah dia berhasil menjadi yang terbai, bahkan memecahkan rekor PON,” kata Masriendi, pelatih atletik Sumsel. Sehari sebelumnya Srimaya sudah menyumbangkan medali emas pada nomor 200 meter putri.
Atas tambahan tiga medali emas dan satu perunggu itu, kini kontingan wong kito menduduki ranking 15 daftar sementara perolehan medali di ajang PON XX Papua. Naik empat peringkat, dari sebelumnya urutan 18, dan berhasil menggeser peringkat Jambi, Sumbar, dan Yogyakarta. Sumsel mengoleksi 8 emas, 4 perak, dan 15 perunggu.
Adapun cabor-cabor yang hingga hari ini menyumbangkan medali emas, yakni anggar, menembak, silat, atletik, dan senam.
“Inilah hasil yang bisa kita sumbangkan untuk Sumsel. Kami sangat berterimah kasih kepada para atlet, baik yang mendapat medali maupun yang belum mendapat medali. Ke depan kita akan maksimalkan lagi latihan dan pembinaan, dan akan terus memberi dorongan kepada cabor untuk mencetal atlet terbaiknya,” kata Hendri, Ketum KONI Sumsel. (end)