Palembang, Akselnews.com – Banjir yang kerap terjadi saat Kota Palembang diguyur hujan dalam beberapa pekan terakhir, mendapatkan respon dari Pemerintah Kota Palembang.
Pemkot Palembang, putar otak untuk mencari solusi secepatnya untuk meminimalisir atay mengurangi banjir yang terjadi saat hujan turun.
Walikota Palembang Harnojoyo menyampaikan, titik genangan seperti di Simpang Polda, membutuhkan waktu sekitar enam jam hingga air surut. Adanya titik-titik banjir terjadi cukup lama dipengaruhi saluran drainase yang tak memadai.
“Curah hujan tinggi dan debit air tinggi, masalahnya karena drainase tidak sebanding dengan volume air,” kata Harnojoyo, Selasa (14/9/2021).
Diakuinya, sebenarnya Pemkot Palembang sudah coba mengantisipasinya banjir lewat dengan pompa air, namun kondisi curah hujan tinggi tidak membuat saluran drainase mampu menampung volume air.
“Ke depan, ada pompa tambahan kerja sama Pusri di Sei Buah,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, curah hujan tinggi ini datangnya lebih cepat satu bulan yang seharusnya pada bulan Oktober baru mulai.
“Selain di Simpang Polda genangan yang cukup lama, titik baru juga timbul di perumahan PNS di Gandus,” katanya.
Bastari mengatakan, pihaknya telah mempunyai pompa pengendali banjir tapi masih kurang. Jumlahnya tidak sebanding dengan kapasitas debit air yang harus ditangani.
“Di kawasan Radial itu ada pompa dengan kapasitas 1.000 liter per detik, sedangkan dengan perkembangan Kota Palembang saat ini kebutuhannya sudah mencapai 3.000 liter per detik,” katanya.
Rencananya, lanjut dia pihaknya akan menambah pompa lagi di Sungai Baung di Kapten Rivai yang sedang diusulkan dan dianggarkan.
“Kolam retensi juga akan dinilai masih kurang, kita terkendala lahan yang sulit dicari,” katanya. (yud)