Banyuasin, AkselNews.com – Guna menumbuhkan dan menjaga kecintaan kesenian budaya asli Indonesia di tengah makin majunya zaman, Noor Ishmatuddin bersama Paguyuban Seni Rukun Suntoso Turonggo Satu Budi, akan menggelar Festival Kesenian Budaya Kuda Lumping di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
Di Jawa seperti diketahui, Kuda Lumping sangat terkenal dan punya ‘suporternya’ sendiri. Salah satu budaya ini menjadi kekayaan bangsa yang tentunya harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Tarian dengan menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya ini dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang.
Masyarakat jawa sering menyebutnya sebagai Jaran Kepang. Dibeberapa tempat lain juga ada yang menyebutnya Jathilan.
Wakil Ketua DPRD Banyuasin, Noor Ishmatuddin, S.IP mengungkapan, dirinya sangat tertarik untuk mengangkat dan mengenalkan kembali salah satu kesenian daerah yang selama ini mulai tidak begitu terlihat esistensinya, khususnya di Kab. Banyuasin dan ditengah-tengah generasi Z saat ini.
Padahal menurut anggota DPRD Banyuasin termuda ini menuturkan, seni dan budaya asli daerah merupakan identitas dan karakter suatu bangsa yang harus tetap hidup dan dilestarikan.
“Saat ini jarang sekali terlihat pertunjukan Kuda Lumping, mungkin terkadang hanya ada di acara-acara khitanan dan momen penting lainnya, itu pun sekarang ini sudah banyak yang beralih lebih menggunakan hiburan organ tunggal, khususnya di Wilayah Banyuasin yang sebagian besar banyak aseli suku jawa,” ungkap Ishmatuddin, Rabu (22/2/2023).
Pentingnya melestarikan kesenian ini, karena Ishmatuddin menganggap banyak generasi muda sekarang yang mungkin saja tidak tahu tentang uniknya seni Kuda Lumping.
Di era digital seperti sekarang, kaum muda sudah banyak lebih senang melihat hal-hal modern yang sejatinya merupakan bukan aseli budaya nusantara. Oleh sebab itu, dengan diadakan pertunjukan seni Kuda Lumping ini, Ishmatuddin berharap dapat mengenalkan kembali kepada masyarakat, khususnya kaum muda akan unik dan indahnya budaya Indonesia.
“Anak muda sekarang lebih suka nonton organ tunggal, lihat tiktok, menirukan budaya-budaya luar dan semacamnya, memang kita tidak akan dapat menghentikan arus modernisasi, namun sebagai warga Indonesia sudah semestinya mencintai dan tetap menjaga warisan asli bangsa kita, bahkan kalau bisa terus kita kenalkan dan diketahui seluruh dunia” ujar Dia.
“Jadi nanti Insyaallah, kita akan gelar pertunjukan seni Kuda Lumping untuk menghibur masyarakat sekaligus membangkitkan kembali kesenian asli Indonesia di tengah masyarakat, khususnya warga Banyuasin. Tanggal 25/2/23 di Desa Banyu Urip Insyaallah kita gelar, setelah itu kita juga rencanakan kegiatan ini juga berlangsung sebanyak 4 kali, 2 kali sebelum puasa dan 2 kali sesudah bulan puasa,” sambungnya.
Terkait persiapan pemilu 2024, Ishamtuddin mengkonfirmasi pula bahwa pagelaran ini juga sebagai sarana informasi ke masyarakat untuk mengenalkan sosok calon presiden RI 2024, yaitu Prabowo Subianto. (Arie id)