Pematang palas, AkselNews.com – Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama TNI dan PT. Agrindo Raya melakukan penanaman perdana Padi Gogo di Desa Pematang Palas, Kecamatan Banyuasin I, Jumat (11/4/2025), sebagai langkah strategis mendukung program Presiden Probowo Subianto menuju Indonesia Swasembada Pangan dan visi Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini dipimpin langsung Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, SP, didampingi Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Adri Koesdyanto dan Dandim 0430/Banyuasin Letkol Inf. Roni Sugiarto.
Fokus pada Lahan Kering dan Sinergi Multisektor Wabup Netta menegaskan komitmen Banyuasin menjadikan pertanian sebagai penggerak ekonomi utama. “Padi Gogo dipilih karena cocok untuk lahan kering di Desa Pematang Palas. Sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, swasta, dan masyarakat menjadi kunci mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi capaian produksi padi Banyuasin yang pada 2024 mencatat surplus beras 465.593 ton berdasarkan data BPS.
Potensi Lahan dan Transformasi Agraria Kabupaten Banyuasin memiliki luas baku sawah 189.345 Ha, terdiri dari lahan lebak (24.935 Ha) dan pasang surut (164.410 Ha). Tahun 2024, realisasi tanam padi mencapai 240.634 Ha dengan produksi 948.089 ton gabah kering (GKG). Kepala PT. Agrindo Raya, Antoni Sitorus, menyatakan komitmen perusahaan untuk bertransformasi dari sawit ke padi.
“Lahan ini kita alihkan untuk padi, stop sawit. Harapan kami, tidak ada lagi alih fungsi lahan produktif,” tegasnya.
Peran TNI dalam Akselerasi Swasembada Brigjen TNI Adri Koesdyanto menekankan peran aktif TNI dalam mendukung program pangan nasional. “Ini wujud nyata dukungan kami menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. TNI siap memastikan program ini berjalan efektif,” imbuhnya. Kegiatan penanaman ini merupakan bagian dari strategi tumpang sisip (intercropping) padi di lahan kering perkebunan untuk memaksimalkan potensi lokal.
Dukungan Lintas OPD dan Harapan ke DepanAcara ini dihadiri jajaran Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, PMD, PUPR, serta Camat Banyuasin I. Menutup sambutan, Wabup Netta berpesan, “Semoga langkah ini menjadi amal ibadah dan tonggak kedaulatan pangan menuju Indonesia Emas 2045.”
Dengan dukungan penuh dari multistakeholder, Banyuasin optimis menjadi contoh konkrit transformasi pertanian berbasis lahan kering, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen pangan berkelanjutan. (Arie id)