Palembang, AkselNews.com – Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Selatan (SS) melakukan aksi demontrsrasi di depan DPRD Sumsel, Kamis (07./04/2022). Mahasiswa yang tergabung dari berbagai universitas ini, menyuarakan 11 tuntutan, salah satunya soal penolakan adanya wacana jabatan tiga periode Presiden RI.
Pendemontsrasi pun, tertahan di depan kantor DPRD Sumsel, karena perugas dengan melakukan blokade menggunakan kawat berduri. Setelah menyampaikan 11 tuntutan dengan pengeras suara dan melakukan aksi demontrasi hampir lima jam, ribuan Mahasiswa ini memberikan kain kafan dan nisan kepada DPRD Provinsi Sumsel yang diterima Mgs Syaiful Padli. Dewan Sumsel pun, menandatangani 11 tuntutan Mahasiswa,
Wahidin selaku koordinator aksi dari menyebut, demonstrasi yang digelar Aliansi BEM SS, meminta Presiden RI Joko Widodo, melakukan pernyataan sikap tegas menolak adanya wacana tiga periode jabatan presiden, serta menolak rencana penundaan Pemilu 2024.
Dalam aksi ini, ada 11 tuntutan selain adanya wacana jabatan Presiden tiga periode. Mahasiswa juga mendesak dan menuntut Presiden Jokowi untuk menstabilkan harga pokok dan menjamin ketersediaan bahan pokok di masyarakat, termasuk juga menuntaskan indikasi ada mafia minyak goreng.
Selain dari itu, Mahasiswa juga meminta Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk pasal-pasal yang bermasalah, menuntaskan konflik agraria.
“Harga BBM juga harus diturunkan sesuai kemampuan masyarakat, membatalkan kenaikan PPN,” ucapnya.

Ribuan Mahasiswa menyampaikan 11 tuntutan.
“Kami selaku DPRD Provinsi Sumsel menerima, meyepakati dan menandatangani tuntutan dari mahasiswa yang hari ini dibawakan,” kata Syaiful kepada massa aksi.
Setelah ini, Presiden Mahasiswa Universitas PGRI Palembang sekaligus salah satu Koordinator Aksi, Ade Syawal, menegaska, jika Aliansi BEM SS akan mengawal 11 tuntutan itu.
“Kalau tidak direalisasikan kami akan kembali melakukan aksi demontsrasi,” ucapnya. (dil)