Palembang, AkselNews.com – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) diawal 2021 jika dibandingkan dengan 2022 mengalami peningkatan. Dari data, pada Januari 2021 ada 11 kasus, sementara pada Januari 2022 terdeteksi ada 73 kasus DBD.
Oleh sebab itulah, DBD tidak boleh diabaikan. Warga Palembang harus tetap waspada. Sebab, DBD juga merupakan penyakit yang perlu penanganan cepat dan pencegahan yang tepat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fenty Aprina, warga Palembang harus peka dengan lingkungan sekitar rumah. Pihaknya mengimbau warga untuk menjaga lingkungan rumah agar bersih terutama dengan menjaga kebersihan tempat penampungan air, bak mandi, itu sudah sering diinformasikan dan masyarakat pasti sudah tau.
“Nyamuk ini senang ada di air bersih, jadi tutup dan jaga kebersihannya,kalau tidak jadi sarang nyamuk DBD,” katanya.
Saat ini kawasan yang masih menjadi tempat langganan kasus DBD lebih banyak itu kawasan padat penduduk. Seperti Sako, Sukarame dan kawasan padat penduduk lainnya.
“Awal Februari ini kasus tertinggi ada di Kecamatan Sukarame 14 kasus, Sako 6 kasus, Ilir Barat 1 6 kasus,” katanya.
Namun jika dibandingkan pertahun 2021 dari tahun sebelumnya 2020, angka kasus DBD ini menurun. Dia berharap penurunan angka kasus karena kesadaran masyarakat tentang kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk sudah baik, atau ada faktor lain.
Sebab, gejala Covid-19 dan DBD memiliki gejala yang sama yakni demam. Hal ini dicurigai jadi penyebab warga ragu periksa kesehatannya karena takut dinyatakan Covid-19 padahal DBD.
“Karena gejala DBD hampir mirip dengan gejala Covid-19. Terutama ada demamnya,” katanya. (yud)