Palembang, AkselNews.com – Demam lato-lato terjadi hampir diseluruh pelosok di Sumatera Selatan. Tak hanya anak-anak, tak sedikit orang dewasa kerap tertangkap kamera menjajal bermain lato-lato.
Fenomena bermain lato-lato pun, dianggap orangtua memberikan dampak positif, karengan mengurangi ketergaantungan anak pada hp atau bermain game online yang jelas bisa merusak mata.
Kendati demikian, bermain lato-lato tetap ada tempatnya. Sekolah menjadi tempat yang kini jadi sorotan dan dilarang menjadi arena bermain lato-lato karena dapat menganggu proses belajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang Ansori mengatakan, Disdik mengeluarkan surat edaran berupa larangan siswa SD dan SMP untukmembawa permainan Lato-lato ke sekolah.
Larangan membawa lato-lato ke sekolah tertuang dalam surat Dinas Pendidikan Nomor: 420/0191/Disdik/2023 dengan instruksi yang tertulis ditujukkan juga kepada guru dan siswa.
Surat edaran tersebut telah dikeluarkan Disdik sejak 16 Januari 2023, dan sudah diinformasikan ke seluruh sekolah SD dan SMP di bawah naungan Pemerintah Kota Palembang.
“Guru harus memeriksa siswa agar tidak membawa Lato-lato ke sekolah. Ini untuk menjaga proses belajar dan mengajar supaya fokus,” katanya, Rabu (18/1/2023).
Dalam surat tersebut tertulis tiga poin penting alasan Lato-lato dilarang dibawa ke sekolah. Salah satunya karena permainan viral itu dapat mengganggu waktu belajar siswa.
“Karena sedang viral, Lato-lato dimainkan oleh anak-anak hingga tidak mengenal tempat dan waktu,” katanya. (Nis)