Jakarta, AkselNews.com – Jelang Piala Dunia U-17 atau FIFA U-17 World Cup 2023 yang bakal digulirkan November menuju Desember, persiapan terus dimatangkan.
PSSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) dan semua pihak yang bakal terlibat telah merapatkan barisan dan mulai mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan.
Teranyat, rapat koordinasi (rakor) persiapan digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom, Rabu (4/10/2023) siang. Tentunya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo (Menpora RI Dito Ariotedjo) , hadir dan mengikuti rapat penting ini, guna menyukseskan Piala Dunia U-17.
Pada rapat ini, Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI langsung yang memimpin. Rapat semakin lengkap dan berisi karena menghadirkan pemimpin daerah di provinsi dan kabupaten/kota yang daerahnya menjadi tuan rumah rangkaian pertandingan, serta pihak-pihak terkait pelaksanaan kejuaraan piala dunia sepak bola ini.
Menpora RI Dito Ariotedjo, sangat optimis Piala Dunia U-17 akan berjalan sukses. Apalagi, di bawah penanganan Erick Thohir yang memang sarat akan pengalaman.
“Alhamdulillah dengan keluarnya inpres, keppres, serta dana yang sudah dikucurkan PSSI, semua sudah siap. Dan kami akan dukung untuk pengawalannya. Semoga dengan kerja sama dari pihak PSSI maupun pemerintah daerah kita, Piala Dunia ini bisa sukses secara penyelenggaraan,” tutur Menpora.
Dalam kesempatan ini, Dito mengingatkan soal administrasi keuangan, mengingat pelaksanaan Piala Dunia U-17 digelar akhir tahun, sehingga memang harus dikerjakan sedikit lebih cepat.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam pemaparannya menyampaikan, waktu pelaksanaan Piala Dunia U-17 ini tinggal tersisa 36 hari. Karenanya semua persiapan yang diperlukan harus segera dimatangkan. Khususnya mengingat event ini merupakan kejuaraan tingkat dunia yang berpengaruh dalam citra negara di kancah olahraga dunia.
“Kejuaraan U-17 ini adalah juga penilaian untuk ke depannya kita bisa menyelenggarakan event-event FIFA di indonesia. Tentu kita harus menjaga standardisasi dari FIFA, tentu kita harus menyiapkan dengan maksimal,” ujar Erick yang juga menjabat Menteri BUMN ini.
Dalam rapat ini ditampilkan linimasa penyelenggaraan event Piala Dunia U-17. Salah satunya perihal kedatangan Tim dari FIFA yang akan menangani ajang ini. Erick menyebut akan ada 70 orang dari FIFA yang akan mulai berkantor di Indonesia, tepatnya di Gelora Bung Karno, Jakarta mulai 10 Oktober mendatang.
“Pada tanggal 27 Oktober semua aset kita terkait Piala Dunia U-17 sudah langsung di bawah otoritas FIFA, jadi bukan di PSSI lagi,” terang Erick.
Lebih lanjut Erick menegaskan PSSI meminta bantuan pemerintah daerah penyelenggara pertandingan untuk ikut menyosialisasikan event piala dunia perdana di Tanah Air ini. Pasalnya menurut survei, baru sekira 50 persen masyarakat Indonesia yang mengetahui adanya event Piala Dunia U-17 ini.
“Sehingga kami mendorong agar makin banyak masyarakat yang mengetahui tentang U-17 sampai hasilnya semaksimal mungkin,” kata Erick.
Disampaikan, PSSI memiliki target 10 ribu sampai 18 ribu penonton yang hadir di stadion untuk setiap pertandingannya. Artinya secara keseluruhan Piala Dunia U-17 mesti mencapai targetnya satu juta penonton. Karenanya PSSI meminta dukungan semua pihak terkait, khususnya pemerintah daerah.
“Inilah yang kami coba dorong. Kami dari PSSI juga mendorong tim nasional melalui event ini. Harapan kami melalui piala dunia ini bisa mencapai dua kesuksesan. Pertama sukses pelaksanaan, yang kedua sukses tim nasional. Karena tim nasional ini akan kita persiapkan untuk kejuaraan dunia U-20 tahun 2025,” beber Erick. (**)