Riau, Akselnews.com – Pada babak pertama laga yang mempertemukan Muba Babel United dengan Sriwijaya FC, kedua tim bermain dengan gaya berbeda. Sriwijaya FC bermain dari kaki ke kaki, sementara Muba Babel United menerapkan permainan long pass, di Stadion Kaharuddin, Riau, Kamis (4/11/2021) malam.
Saat pemain belakang merebut bola dari pemain Sriwijaya FC, pemain buru-buru melepas umpan panjang buat Sunawan Rusni. Tapi, permainan ini mudah saja bagi Ikhwan Ciptady cs.
Disinggung soal taktikal ini, Pelatih Muba Babel United Ibnu Grahan mengakui, jika itu dilakukan dibabak pertama, karena kondisi lapangan yang sangat buruk, terutama pada bagian tengah.
“Lapangan di tengah sangat buruk, tidak bagus sehingga kita mainkan bola-bola panjang di babak pertama,” ucap Ibnu Grahan usai pertandingan.
Jadi, bukan karena lini tengah yang tidak maksimal. Tapi itu memang skenario yang dibuat jajaran pelatih untuk mengatasi lapangan yang tidak rata di bagian tengah.
“Tapi, cara ini tidak afektif. Striker kita postur tubuhnya lebih kecil dari bek Sriwijaya FC,” ucapnya.
Serangan demi serangan dari long pass selalu berhasil dipatahkan. Dua pemain dengan postur tubuh kokoh selalu berhasil merebut bola dari Rusni.
“Jadi babak kedua kita ubah, kembali ke permainan kita dari kaki ke kaki,” ungkapnya.
Di babak kedua, pemain yang tertinggal satu gol di babak pertama, coba mengejar dan membangun serangan dari bawah lewat umpan-umpan pendek. Tapi, Sriwijaya FC sudah mulai bisa mengembangkan permainan setelah unggul 1-0 dan mencetak gol tambahan pada babak kedua.
Sementara itu, gelandang Amirul Mukminin usai pertandingan, memberikan selamat kepada Sriwijaya FC atas kemenangannya. Dia bersama rekan-rekannya terus berusaha keras untuk dapat memetik poin maksimal, tapi harus diakui, jika pemain gagal.
“Tapi, saya apresiasi pemain dan rekan-rekan yang telah bekerja dan berusaha maksimal, tidak menyerah. Semoga kedepan bisa lebih lagi,” ucapnya. (end)