Senin, Desember 9

Prabowo Subianto Dinilai Butuh Pendamping dengan Kriteria Ini

Pinterest LinkedIn Tumblr +

Jakarta, AkselNews.com – Teka-teki siapa yang bakal mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 masih belum terjawab.

Beberapa nama telah beredar tentunya. Tapi wakil seperti apa yang dianggap sosok tepat mendampingi Prabowo Subianto tentunya banyak versi.

Untuk dapat menjadi mendampingi Prabowo, pengajar pasca-sarjana ilmu politik Universitas Nasional (UNAS), Syafrizal Rambe, berpendapat, tak hanya sosok yang hanya muncul dengan kekuatan elektabilitas guna mendukung keterpilihan capresnya.

Sesuai kebutuhan konstitusi, cawapres pun seharusnya datang dengan derajat konstitusionalnya yang bukan sekadar ‘ban serep’.

Apalagi bila elektabilitas dan segenap kekuatan lain telah terkumpul mendukung kekuatan capresnya untuk bisa terpilih.

Itu disampaikan pengajar pasca-sarjana ilmu politik Universitas Nasional (UNAS), Syafrizal Rambe, saat ditanya tentang kubu Prabowo dan Ganjar yang belum menentukan calon wakil presiden masing-masing.

Untuk Prabowo, dibutuhkan pendamping seorang teknokrat berpengalaman. Apalagi saat ini, kompleksnya tugas konstitusional negara ke depan, prinsip meritokrasi menjadi hukum besi yang makin niscaya dalam urusan memilih sosok cawapres.

Baca Juga:   Pimpinan DPRD Muba Irwin Zulyani Sambangi Radio Gema Randik

“Yang diperlukan Prabowo, dengan kekuatan Golkar dan jaringan SBY yang telah merapat dan mendeklarasikan dukungan, sejatinya adalah seorang teknokratis, intelektual, dan cendekiawan yang menguasai aspek ketatanegaraan serta kepemerintahan,” kata Syafrizal, dikutif dalam rilis tertulis yang diterima AkselNews.com.

Merujuk UUD 1945 sekaligus melihat diabaikannya fungsi wakil presiden dalam lima tahun terakhir, doktor ilmu politik yang pernah bertugas dua tahun di Ukraina itu menegaskan, meski Konstitusi menyatakan tugas wapres adalah membantu presiden, tugas dan wewenangnya jauh lebih kompleks dibanding seorang menteri yang juga seorang pembantu presiden.

Untuk itulah, perlu dicari figur yang secara meritokrasi jelas mumpuni, mengerti segala hal yang bersangkutan dengan teknis penyelengaraan negara, seorang intelektual, sekaligus idealnya mewakili komunitas besar tertentu.

Tanpa ragu Syafrizal menunjuk Prof Yusril Ihza Mahendra memenuhi semua kriteria tersebut. Tidak hanya seorang teknokrat yang berpengalaman mendampingi setidaknya lima presiden, sejak Presiden Soeharto hingga SBY, Yusril juga piawai menata negara, membangun sistem kuat, dan menata birokrasi yang saat ini cenderung harus mengalami perbaikan serius.

Baca Juga:   Pasukan Operasi Mantap Brata Musi Polres Banyuasin Tancap Gas Amankan Pemilu Banyuasin 2024

Lebih-lebih lagi, sosok Yusril juga punya serenceng kelebihan, yakni ia mewakili dan mampu menjadi ikon wakil Sumatera dan kalangan Muslim modernis.

“Jadi, kalau tidak mau kita terjebak seolah meniadakan peran luar Jawa dalam pendirian dan Pembangunan negeri ini, Prof Yusril adalah figur yang paling kuat mewakili kekosongan representasi itu,” kata Syafrizal.

Ia sendiri cenderung melihat bahwa saat ini seolah ada penguatan dalam wacana ‘Jawa Sentris’, yang menurutnya sebenarnya merupakan hal sensitif dalam pembangunan nasionalisme bangsa.

Keyakinan Syafrizal itu dikuatkan pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP. Menurutnya,  dari internal parpol pengusung, Prof Yusril adalah figur paling mumpuni untuk membantu Prabowo pada tugas-tugas presidensinya.

“Ketua Umum PBB yang selama ini senantiasa mendukung Prabowo, yakni Prof Yusril Ihza Mahendra adalah figur paling tepat. Yusril adalah seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda. Yusril juga punya segudang pengalaman di dunia internasional,” kata Al-Fatih.

Baca Juga:   Ini Nomor Urut Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024

Ia menunjuk peran Yusril ikut menyusun berbagai Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, memimpin delegasi Indonesia ke berbagai pertemuan internasional, serta pernah menjadi Presiden Asia-Africa Legal Consultative Organization yang berkedudukan di New Delhi.

Yusril juga sosok politisi Islam moderat yang diterima oleh semua golongan. Ia menunjuk pernyataan almarhum Gus Dur yang pernah mengatakan bahwa kakek Yusril ialah ulama NU kultural, meski ayah Yusril seorang Masyumi. Karena itu, Yusril akrab dengan amalan-amalan keagamaan yang dipraktikkan kalangan NU. Tidak heran Yusril akrab dengan keluarga Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari, mulai dari Pak Ud, Gus Dur, dan Gus Solah. (**)

Share.

About Author

Redaksi Situs Berita AkselNews.com.

Leave A Reply