Banyuasin, AkselNews.com – Pemkab Banyuasin melalui BPBD Banyuasin terus berjuang menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah). Saat ini titik hotspot sendiri telah mengalami penurunan dari sebelumnya.
Tercatat, dari jumlah yang mencapai 1,999 titik hotspot, pada Oktober ini, kini turun drastic menjadi 1,171 titik hotspot. Hal ini menandakan upaya dalam mengendalikan situasi kebakaran di wilayah tersebut telah membuahkan hasil.
Meskipun demikian, Kabupaten Banyuasin masih terkena dampak kebakaran, dengan 150 kejadian kebakaran yang melanda beberapa wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin secara aktif terlibat dalam upaya pemadaman dan penanganan untuk mengatasi situasi ini.
Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik, M. Rhoma Dona, menjelaskan, operasi udara saat ini telah mendeteksi kebakaran lahan di Kecamatan Rambutan Desa Siju pada 31 Oktober 2023.
Meskipun asap sudah tidak begitu mempengaruhi wilayah Kabupaten Banyuasin, beberapa titik kebakaran masih terjadi terutama di wilayah hutan lindung yang berada di kabupaten lain, seperti Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Muara Enim.
“Walaupun wilayah Kabupaten Banyuasin sendiri sudah tidak terlalu terpengaruh asap lagi, beberapa titik kebakaran masih terjadi terutama di wilayah hutan lindung yang berada di kabupaten lain. Hal ini menyebabkan asap kembali mengganggu,” kata Rhoma.
Warga diminta untuk tetap waspada, terutama pada masa peralihan musim. BPBD Banyuasin akan terus memberikan peringatan dini tentang hujan deras disertai angin kencang dan potensi banjir kepada masyarakat.
Pihak berwenang dan relawan terus berupaya untuk mengatasi dampak dari kebakaran dan perubahan cuaca ini demi keselamatan masyarakat. Tim BPBD Banyuasin akan terus bersiaga dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di wilayah ini. (Arie id)
