Minggu, Desember 8

Gubernur Sumsel Respon Kemarau Ekstrem Berujung Karhutlah

Pinterest LinkedIn Tumblr +

Palembang, AkselNews.com – Kemarau ekstrem yang kini terjadi di Sumatera Selatan. Direspon Gubernur Sumsel Herman Deru. Antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi fokus yang harus segera ditangani.

Gubernur Sumsel bersama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian karhutlah tahun 2023, di Posko Karhutlah Kantor BPBD Provinsi Sumsel , Jum’at (8/9) Pagi.

Rakor ini juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumsel, antara lain Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj. RA Anita Noeringhati, S.H.,M.H, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, Kapolda Provinsi Sumsel Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K, Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang. Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, M.M.O.A.S.

Baca Juga:   Lebih Gampang, Kenali Potensi Muba Lewat Aplikasi Giwang Sumsel

Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengatakan, potensi ancaman kemarau yang ekstrim atau berpotensi El Nino sebagaimana prakiraan dari BMKG, menjadi perhatian semua pihak, oleh sebab itu menurutnya, diperlukan kesadaran semua pihak untuk menjaga atau tidak melakukan pembakaran secara sembarangan sehingga dapat memicu terjadinya kebakaran yang tidak terkendali.

Herman Deru mengatakan, salah satu kabupaten di Provinsi Sumsel yang kerap kali menjadi langganan terjadinya karhutlah adalah wilayah kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dimana kabupaten tersebut sangat luas dan dikelilingin oleh lahan gambut seluas 638.379 Ha.

Baca Juga:   Mudik Gratis, Gubernur Sumsel Herman Deru Lepas Ratusan Pemudik

Diakui Herman Deru, peranan beberapa lembaga swadaya masyarakat, yang peduli dengan permasalahan lingkungan khususnya kebakaran hutan dan lahan juga merupakan bagian penting dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, yang dilakukan dalam bentuk edukasi kepada masyarakat, penguatan ketrampilan bagi para relawan pemadam kebakaran, maupun bantuan sarana dan prasarana pemadaman atau bantuan lainnya.

Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M. Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han), dalam laporannya memaparkan, Potensi terjadinya kebakaran lahan gambut di wilayah Provinsi Sumsel cukup tinggi mengingat luasnya lahan gambut yang luas, yaitu 1.270.421 Ha, yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Pali, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.

Baca Juga:   Keseruan Gubernur Sumsel Herman Deru Bermain Gateball, Bisa Jadi Olahraga Rakyat

Danrem mengatakan, permasalahan yang terjadi di lapangan ketika penanganan karhutlah adalah lokasi kebakaran yang sulit dijangkau oleh pasukan darat dan karakteristik lahan gambut yang sulit dipadamkan, sehingga mengoptimalkan pemadaman dari udara (water bombing).

“Kendati demikian, karena kerja keras semua pihak yang terlibat, kesimpulannya karhutlah di wilayah provinsi Sumsel masih dapat dikendalikan,” tandasnya. (lul/rel)

Share.

About Author

Redaksi Situs Berita AkselNews.com.

Leave A Reply